Mewujudkan Transparansi

Rantai Pasok Bibit Sawit dengan Blockchain

Proposal interaktif untuk membangun sistem rantai pasok bibit sawit yang transparan, akuntabel, dan efisien menggunakan Hyperledger Fabric, RFID, dan QR Code.

Lihat Alur Kerja Interaktif

Tantangan Saat Ini

Rantai pasok bibit sawit saat ini menghadapi berbagai kendala yang merugikan semua pihak, mulai dari ketidakpastian data hingga kurangnya pengawasan.

โ“

Kurang Transparansi

Alur distribusi bibit sulit dilacak secara akurat, membuka peluang ketidaksesuaian data.

โ—

Risiko Penyelewengan

Tanpa pencatatan yang valid, bibit bantuan berisiko tidak sampai ke petani yang berhak.

๐Ÿ“‰

Data Tidak Real-time

Pemerintah kesulitan memantau progres sehingga lambat dalam mengatasi kendala di lapangan.

Solusi: Ekosistem Sawit-Trace

Kami mengusulkan penggunaan blockchain privat (permissioned) Hyperledger Fabric untuk menciptakan buku besar digital yang tidak dapat diubah (immutable) dan dapat diakses oleh semua pihak yang berwenang.

Apa itu Sawit-Trace?

Sebuah ekosistem digital di mana setiap transaksi bibitโ€”mulai dari pengadaan, distribusi, hingga penerimaanโ€”dicatat sebagai "blok" data yang saling terhubung dan terenkripsi.

  • โœ“ Terpercaya: Setiap pihak memegang salinan data yang sama, memastikan kebenaran.
  • โœ“ Aman: Data yang sudah tercatat tidak bisa diubah atau dihapus, mencegah manipulasi.
  • โœ“ Efisien: Proses verifikasi dan pelaporan menjadi otomatis dan lebih cepat.

Ledger (Buku Besar)

Dibagikan ke Pemerintah, PT, Petani

โ†“
Blok 1
Data Kementan
โ†’
Blok 2
Data PT
โ†’
Blok 3
Data Petani

Setiap blok terhubung secara kriptografis, membentuk rantai yang aman.

Alur Kerja Rantai Pasok

Klik setiap tahap untuk melihat detail aksi dan data yang dicatat dalam sistem blockchain. Setiap langkah menciptakan jejak digital yang transparan.

Jembatan Digital: Teknologi Pelacakan

Untuk menghubungkan bibit fisik ke data digital, kami mengusulkan solusi hibrida yang menggabungkan efisiensi logistik (RFID) dan kemudahan verifikasi (QR Code).

Otomatisasi Logistik (B2B): RFID

Digunakan untuk pelacakan volume besar antara Pemerintah dan PT. Cepat, otomatis, dan efisien untuk pergerakan gudang.

๐Ÿข
RFID Gate Reader
๐Ÿšš

Transaksi tercatat otomatis saat truk melewati gerbang.

Verifikasi Petani (Last Mile): QR Code

Digunakan untuk konfirmasi penerimaan oleh petani. Murah, mudah, dan ramah digunakan karena petani hanya perlu smartphone.

๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ผ
Pindai QR Code
๐Ÿ‘จโ€๐ŸŒพ

Petani memindai QR di surat jalan/HP petugas untuk verifikasi.

Manfaat bagi Setiap Pihak

Sistem ini memberikan keuntungan nyata bagi seluruh pemangku kepentingan dalam rantai pasok bibit sawit.

Monitoring Real-time

Pemerintah dapat memantau alur distribusi secara langsung melalui dashboard, dari pengadaan hingga penanaman oleh petani.

Ketepatan Sasaran

Memastikan bibit bantuan sampai kepada petani yang terdaftar dan berhak, mengurangi risiko penyelewengan.

Dasar Kebijakan Akurat

Data yang terkumpul dapat menjadi dasar yang kuat untuk evaluasi program dan perumusan kebijakan di masa depan.

Proses Audit Mudah

Jejak digital yang tidak dapat diubah mempermudah proses audit dan pelaporan kepada pemerintah.

Meningkatkan Kepercayaan

Transparansi proses membangun kepercayaan antara semua pihak dalam ekosistem.

Kepastian Pasokan & Kualitas

Petani mendapat kepastian waktu dan jumlah, serta bukti digital keaslian bibit unggul yang diterima.

Contoh Dashboard Monitoring

Pemerintah akan memiliki akses ke dashboard analitik untuk memantau efektivitas program secara real-time dan mengambil keputusan berbasis data.

Status Distribusi Bibit Nasional

Jumlah Petani Penerima per Provinsi

Proposal: Dari Konsep ke Realita

Kami mengusulkan proyek percontohan (Proof of Concept) selama 6 bulan untuk membangun dan menguji sistem ini di satu wilayah pilot.

Estimasi Anggaran Ideal (PoC)

~Rp 482 Jt

(Termasuk RFID & QR Code)

Durasi PoC

6 Bulan

(Riset, Desain, Uji Coba)

Rekomendasi Minimal

~Rp 350 Jt

(Fokus QR Code Saja)

Rincian Rencana Anggaran Biaya (PoC 6 Bulan)

No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
A. TIM INTI (MANAJEMEN & RISET)
A.1 Project Manager / Peneliti Utama 6 Bln 15.000.000 90.000.000
A.2 Administrasi & Keuangan 6 Bln 7.000.000 42.000.000
Sub-Total A132.000.000
B. PENGEMBANGAN & INFRASTRUKTUR
B.1 Jasa Pengembangan Sistem (Developer)
B.1.1 Blockchain Developer (Fabric) 6 Bln 25.000.000 150.000.000
B.1.2 Full-Stack Developer (Web/Mobile) 6 Bln 18.000.000 108.000.000
B.1.3 UI/UX Designer (Kontrak 2 Bln) 1 Paket 10.000.000 10.000.000
B.2 Infrastruktur & Peralatan (Pilot)
B.2.1 Sewa Cloud Server (Multi-node) 6 Bln 4.000.000 24.000.000
B.2.2 Pembelian Smartphone (Pilot) 10 Unit 1.500.000 15.000.000
B.2.3 Pembelian RFID Gate Reader (Pilot) 1u Unit 20.000.000 20.000.000
B.2.4 Pembelian RFID Handheld Scanner 1 Unit 10.000.000 10.000.000
Sub-Total B337.000.000
C. OPERASIONAL & LAIN-LAIN
C.1 Workshop & Sosialisasi Pilot 2 Paket 7.500.000 15.000.000
C.2 Biaya Tak Terduga (10%) 1 Paket 48.400.000 48.400.000
Sub-Total C63.400.000
TOTAL KESELURUHAN (A + B + C) 482.400.000

Analisis Anggaran (Terkait Pertanyaan Rp 250 Juta)

Menjawab pertanyaan Anda sebelumnya: Anggaran **Rp 250.000.000** sayangnya **sangat ketat** dan tidak akan cukup untuk mencakup semua kebutuhan PoC 6 bulan yang ideal (seperti dirinci di atas).

  • Jasa Developer (B.1): Komponen termahal (Estimasi ~Rp 268 Juta) saja sudah melebihi total anggaran. Keahlian Hyperledger Fabric adalah spesifik dan mahal.
  • Infrastruktur & Alat (B.2): Biaya sewa server, smartphone, dan RFID reader (Estimasi ~Rp 69 Juta) juga merupakan biaya yang signifikan.

Rekomendasi Solusi:

Kami merekomendasikan **PoC Minimalis (Fokus QR Code)**. Dengan menghilangkan biaya peralatan RFID (B.2.3 & B.2.4, hemat Rp 30 Juta) dan mengoptimalkan tim, proyek dapat dijalankan dengan anggaran lebih realistis di kisaran **Rp 350 - 400 Juta** untuk membuktikan alur kerja digital dari hulu ke hilir.